Makalah
Peranan Waktu Dalam Kehidupan
Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan
Kelas IX SMPIT Al-Madinah
Disusun Oleh :
Nama : Miftahul HaQ
Kelas : IX Jabbir Ibnu Hayyan
SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU
SMP
IT Al-Madinah
TANJUNGPINANG
T.A 2011/2012
Lembar Pengesahan
Makalah
Peranan
Waktu Dalam Kehidupan
Disusun
Oleh
Miftahul Haq
Tanjungpinang, 5 Mei 2012
Mengesahkan,
Guru Pembimbing 1, Guru
Pembimbing 2,
Imam Azmar .ST Luluk Fatimah, S.Pd
Mengetahui,
Kepala SMPIT AL-Madinah
Asrof Koryati,S.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya hanturkan kepada Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayahNya lah, saya dapat
menyelesaikan makalah saya ini yang berjudul ‘Peranan Waktu Dalam Kehidupan’.
Selanjutnya, saya juga selaku penulis makalah ini, sangat berterimakasih kepada
kedua
Orangtua saya, yang telah memberikan seluruh dukungannya kepada saya.
Dan juga saya sangat berterimakasih kepada Bapak dan Ibu guru, yang
telah membimbing saya sampai akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Dan
taklupa pula, saya sangat berterimakasih kepada seluruh teman-teman saya, yang
telah memberikan semua dukungannya dengan penuh keikhlasan.
Saya harap, makalah ini dapat bermanfaat dan mampu mengubah
individu yang selalu menghambur-hamburkan waktu dan kesempatan. Menjadi seseorang
yang mampu menghargai hadirnya sang waktu. Akhir kata, saya ucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya.
Tanjungpinang, 4 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................. 4
Bab I. Pendahuluan............................................................................................................. 5
A.
Latar
Belakang .......................................................................................................
B.
Permasalahan
.........................................................................................................
Bab II. Pembahasan ........................................................................................................... 6
A.
Defenisi
Waktu .................................................................................................... 6
B.
Definisi
Waktu Bagi Orang Mu’min ................................................................... 6
C.
Pembagian
Waktu Dalam Kehidupan .................................................................. 8
D.
Ciri
Ciri Umum Sang Waktu ............................................................................... 9
E.
Memanajemen
Waktu ........................................................................................ 10
Bab III. Penutup ............................................................................................................... 14
A.
Kesimpulan
........................................................................................................ 14
B.
Saran ................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia tidak dapat melepaskan diri dari waktu dan tempat. Mereka
mengenal masa lalu, kini, dan masa depan. Pengenalan manusia tentang waktu
berkaitan dengan pengalaman empiris dan lingkungan. Kesadaran kita tentang
waktu berhubungan dengan bulan dan matahari, baik dari segi perjalanannya
(malam saat terbenam dan siang saat terbitnya) maupun kenyataan bahwa sehari
sama dengan sekali terbit sampai terbenamnya matahari, atau sejak tengah malam hingga
tengah malam berikutnya.
Waktu dan kehidupan, marupakan dua unsur yang terpenting bagi
setiap makhlukNya yang ada di dunia ini. Waktu merupakan hal yang akan terus
berlangsung, sampai waktu/masa yang telah ditentukanNya.
Dalam Makalah ini. Saya akan membahas tentang peranan waktu dalam
kehidupan. Dimana, setiap yang bernyawa mau tidak mau harus berinteraksi dengan
“sang
waktu”. Waktu juga tidak dapat diubah, diulang, dipercepat, diperlambat,
ataupun dihentikan sejenak.
Dalam Makalah ini. Saya juga akan mencoba untuk menguraikan tantang
definisi
waktu,
Pembagian Waktu Dalam Kehidupan, penggunaan waktu
pada setiap
manusia,
serta cara-cara memanajemen waktu,
agar kehidupan kita di dunia yang fana'
ini tidak sia-sia.
B.
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Waktu
Menurut kamus besar bahasa Indonesia. Waktu memiliki arti berupa;
“seluruh rangkaian saat
ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung”.
B. Definisi
Waktu Bagi Orang Mu’min
Begitu pentingnya waktu bagi
kehidupan manusia, sampai-sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah di banyak
tempat dalam al-Qur`an al-Karim, dengan waktu dan bagian-bagiannya, seperti
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
وَالْفَجْرِ،
وَالضُّحَى، وَاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَالْعَصْرِ
Artinya:"Demi
waktu fajar, Demi waktu Dhuha, Demi Malam, Demi Siang, Demi Waktu"
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa
Ta'ala, jika ia bersumpah dengan sesuatu, maka dengan sumpahnya itu, dengan
sesuatu tersebut dimaksudkan untuk memalingkan atau mengalihkan pandangan kita
kepada arti pentingnya hal tersebut sampai kita bertafakkur (berfikir) di dalam
setiap bagian waktu seluruhnya, ketika
fajar, ketika dhuha, ketika malam, ketika siang, dan lain-lain. Dalam
perjalanan waktu pula terdapat dan suri tauladan bagi orang-orang yang memiliki
mata hati.
Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW telah
memberikan nilai, makna serta sisi pemanfaatannya, bahwa waktu adalah salah
satu karunia Allah yang paling besar. Untuk menjelaskan makna waktu dan pengaruhnya,
Allah bersumpah dengan waktu dalam permulaan berbagai surah di Al-Qur'an.
seperti, "Demi Fajar..."
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) ..."
Sumpah Allah dalam bagian-bagian
waktu tersebut adalah untuk mengingatkan kepada maknanya, sebab didalamnya
terdapat tanda-tanda yang sangat agung serta sangat menentukan. Oleh karena
itu, tidak ada sesuatu hal yang lebih mahal dari pada umur yang dikaruniai oleh
Allah kepada manusia. Sumpah Allah dengan waktu juga mengisyaratkan tentang
kemuliaaan dan ketinggian kedudukan waktu. Kesengsaraan dan kerugian yang
menyertai manusia disebabkan sikap menyia-nyiakan waktu yang ada dalam diri
manusia, bukan disebabkan oleh waktu itu sendiri.
Dari sahabat Ibnu Abbas diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW
bersabda: "Dua nikmat yang kebanyakan orang rugi didalamnya, yaitu
kesehatan dan waktu luang." Ibnu
Khazim: "Nikmat adalah apa yang dinikmati oleh manusia. Dan, rugi adalah
jika membeli dengan harga berlipat ganda dan menjual dengan harga dibawah harga
yang seharusnya. Maka bagi orang yang sehat badannya dan tidak melakukan
pekerjaan yang bermakna, serta tidak mennyadari keuntungan dikemudian hari,
orang tersebut tak ubahnya seperti orang
yang jatuh dalam berdagang (bangkrut)".
Maksud dari sabda Rasulullah diatas
adalah, bahwa kebanyakan orang tidak mempergunakan waktu sehat dan waktu luang
mereka untuk hal-hal yang berguna. Akan
tetapi sebalikknya, mereka kalah dengan diri mereka sendiri, dengan
menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna. jika kedua waktu itu
dipergunakan dengan semestinya, tentu akibatnya akan membawa kebaikan bagi diri
mereka sendiri.
Pentingnya peran waktu dalam kehidupan sehari hari menyadarkan kita
akan usia kita. Setiap tahun ,umur kita bertambah. Dan ironisnya, usia kita
akan semakin berkurang. Setiap tahun kita rayakan ulang tahun ,setiap tahun
pula kita lupakan tugas utama kita sebagai seorang manusia. Diusia yang semakin
sempit, kita berharap bersama masing masing dari kita mendapatkan kesadaran
yang paling tinggi sehingga kita bisa menghargai waktu yang Allah berikan.
Waktu tidak hanyalah sesuatu yang
berharga, namun waktu adalah hidup. Membuang -buang waktu sama saja dengan
membuang -buang sesuatu yang berharga atau sama dengan membuang -buang nilai-nilai kehidupan kita sendiri. Namun
,kembali lagi kita bertanya kepada hati dan kesadaran kita sendiri apakah kita pernah memikirkan yang demikian.
Sekali lagi
bahwa ketika kita menyia-nyiakan dan membuang waktu kita tanpa hal yang berarti untuk agama dan
kemaslahatan umat, maka ketika itu juga sesungguhnya kita telah membunuh diri
kita sendiri. Betapa waktu itu sangat berharga dan jangan biarkan ia berlalu
begitu saja.
C. Pembagian
Waktu Dalam kehidupan
C.1. Masa lalu
Masa lalu hanya
bisa kita ingat dan tidak bisa kita rasakan kembali kebahagiaannya. Segala
sesuatu kesalahan yang telah kita perbuat dimasa lalu, takkan bisa dihapus.
Sebaiknya, sikap yang hasrus kita lakukan adalah dengan menjadikan masa lalu
tersebut menjadi media pemotifasi diri, agar mampu mengubah setidaknya diri
kita sendiri kearah yang lebih baik di kemudian hari nanti.
C.2. Masa Kini
Hari ini yang
kita lakukan harus benar-benar kita lakukan dengan baik. Karena hari ini adalah
hari yang sedang Kita jalani. Semua yang terjadi hari ini merupakan sebuah tanggung
jawab. Buatlah hari ini menjadi persiapan untuk hari esok. Percuma hari ini
bahagia tapi esok hari tidak bahagia. Jangan sampai esok hari kita melakukan
hal yang buruk sama seperti hari ini.
C.3. Masa Depan
Apa yang kita
lakukan kemarin adalah masa depan kita. kita melakukan hal yang buruk terus
menurus di hari kemarin mungkin di masa depannya tidak akan jauh beda. Mungkin
yang hari kemarinnya kita selalu membuat persiapan untuk masa depan, masa
depannya pasti akan cerah. Masa depan adalah harapan kita di hari ini. Jangan
sampai masa depan kita hancur oleh hari ini. Pikirkan lah masa depan, jangan
selalu memikirkan hari ini.
Seperti dalam
sebuah Hadist, yang berbunyi “Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari
yang sebelumnya, maka ia termasuk orang yang Celaka. Barang siapa yang hari ini
sama dengan hari kemarin, maka ia
termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari
kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung”.
D. Ciri-Ciri
Umum Sang Waktu
Waktu
memiliki ciri khusus yang harus dipahami
secara baik dan dipergunakan sesuai dengan makna waktu bagi kehidupan manusia.
1. Mempunyai sifat cepat berlalu. Tak
ubahnnya seperti awan yang dibawa angin, dalam kesenangan dan kebahagiaan atau
masa sedih dan sengsara. Jika dalam kesenangan, waktu berlalu lebih cepat. Dan pada
masa sulit dan sedih, waktu terasa berat dan berjalan lamban. Yang demikian
sebenarnya karena perasaan orang yang
mengalaminya saja, bukan karena sang waktu.
Meskipun usia manusia serasa panjang
di dunia ini, tetapi sebenarnya pendek, selama kematian dianggap
sebagai
akhir dari segala hidup. Sehingga pada saat kematian, tahun-tahun yang dilalui
oleh seorang manusia seolah terasa hanya sekejap, bagai kilasan kilat yang
menyambar.
2. Waktu yang berlalu, tidak akan
kembali dan tidak dapat diganti. Keistimewaan yang menjadi ciri waktu ini
adalah bahwa setiap hari belalu tanpa dapat dicegah ataupun ditunda.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hasan: "Bila mana suatu hari membelah
fajarnya, maka aku berseru:'wahai anak adam! Aku makhluk baru dan menjadi saksi
atas amal perbuatan anda. Maka bekalilah diri anda dariku. Sebab bila aku
pergi, tak akan kembali lagi hingga hari Kiamat nanti'."
3. Waktu adalah sesuatu yang paling
berharga bagi manusia. Karena waktu berlalu dan yang telah berlalu tidak akan
pernah kembali lagi, tidak pula dapat diganti. Maka sang waktu adalah suatu hal
yang paling berharga bagi manusia. Hembusan waktu menjadi tempat penyimpanan
bagi setiap amal dan perbuatan manusia. Jadi, waktu adalah modal kekayaan yang
hakiki bagi manusia, sebagai individu maupun masyarakat.
Waktu bukan hanya emas atau uang,
sebagai mana yang dikatakan dalam peribahasa yang telah dikenal secara luas.
Tapi sebanarnya lebih mahal dari pada emas, intan, berlian, atau batu mulia
apapun.
E. Memanajemen
Waktu
E.1.
Aspek-Aspek yang Perlu Dimanajemenkan
·
Waktu luang
Ketika
seseorang sedang dipertemukan dengan ‘Waktu luang’. Ada sebagian besar dari
manusia yang tidak memanfaatkannya. Mereka seperti terlena dan
bermalas-malasan, serta tidak acuh akan
amal perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak. Hal ini sangat
perlu untuk dimanajemensi, sebab, setiap
yang telah kita lakukan di Dunia ini akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumul
akhir. Dan Allah sangat menegetahui setiap detik demi detik yang kita jalankan
Maka, untuk
megisi semua waktu luang yang kita miliki.
Pertama, kita harus berpikir positif. Dan mencoba melakukan suatu amal
perbuatan yang mampu membawakan manfaat kepada diri sendiri dan orang banyak,
bukan malah membawa keburukan. Sebab,
segala yang kita lakukan bisa berubah menjadi amal jariyah dan dosa Jariyah,
apabila orang lain mencontoh dan mengekpos apa yang ia lakukan.
·
Kesibukkan
Kebanyakkan
orang pasti pernah merasakan kesibukan. Apalagi bagi orang yang selalu aktif
dalam bidang kemasyarakat atau sebagainya.
Satu hal yang
harus diperhatikan saat menghadapi saat-saat kesibukan, adalah salahsatunya
dengan mengingatnNya dan merenungi sejenak, bahwa apa yang sedang kita sibukkan
adalah yang bermanfaat. Apabila yang
kita sibukkan merupakan sesuatu
yang tidak penting ataupun bermanfaat, maka lebih baik kita menghentikan
kesibukan tersebut. Dan mencari sesuatu yang dianggap lebih bermakna.
E.2 Tips-Tips
Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaik-baiknya
·
Berpikir Positif
Pada
intinya adalah, lakukanlah cara berpikir yang membangun, bukan malah merusak
diri atau bahkan merusah orang banyak.
·
Tafakkur
Memikirkan
kabar-kabar yang disampaikan Allah SWT dalam Al-Qur'an. Bagaimana proses kejadian alam semesta, proses kejadian
manusia, pepohonan yang ditumbuhkan, dan banyak lagi.
·
Berani Berbuat
Kesuksesan
selalu beriringan dengan keberanian. Mengubah diri pun, mesti diiringi dengan
keberanian. Seperti, Rasulullah SAW yang takkan sukses membimbing manusia ke jalan
yang benar, jika beliau takut untuk berdakwah. Begitu pula dengan Khalid Bin
Walid r.a, beliau takkan sukses memimpin pertempuran, kalau beliau takut mati
dan terkalahkan oleh musuh.
·
Cintailah Aktifitasmu Yang Positif
Saat
kita melakukan suatu aktifitas yang bermanfaat misalnya, Temukanlah cinta
disana. Kalau kita terpaksa untuk melakukan hal tersebut, maka cobalah
mengingatNya. Karena hanya kepadaNya lah, kita bermohon agar apa yang kita
lakukan itu diridhaiNya. Percuma saja, jika yang kita lakukan adalah baik,
namun tidak berbekas dalam diri kita. sama saja dengan menyia-nyiakan
kesempatan.
·
Berkumpul dengan orang-orang saleh
Kualitas
diri kita selalu terpengaruh oleh lingkungan. karena itu, penting untuk selalu
berkumpul dengan orang-orang saleh. Keberadaan mereka insya Allah akan membuat
kita lebih bersemangat berbuat kebaikan, dibanding dengan berkumpul dengan
orang-orang yang tidak jelas.
·
Hargailah waktu
-
kalau ingin tahu pentingnya waktu setahun, tanya saja pada
murid yang tinggal kelas.
-
Kalau ingin tahu pentingnya waktu sebulan, tanya saja pada
ibu yang melahirkan bayi prematur.
-
kalau ingin tahu pentingnya waktu seminggu, tanya saja pada
editor majalah mingguan.
-
kalau ingin tahu pentingnya waktu sehari, tanya saja pada
orang yang akan menikah esok hari.
-
kalau ingin tahu pentingnya waktu sejam, tanya saja pada
seorang kekasih yang menunggu untuk bertemu.
-
kalau ingin tahu pentingnya waktu semenit, tanya saja pada
orang yang ketinggalan pesawat terbang.
-
kalau ingin tahu pentingnya waktu sedetik, tanya saja pada
orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
-
kalau ingin tahu pentingya waktu semili detik, tanya saja
pada runner up balap motor dunia.
Maka, cobalah sesekali kita
mengingat, bahwa betapa sangat-sangat berharganya keberadaan sang waktu
dalam hidup ini.
·
Muhasabah
Untuk
hal-hal yang kita sendiri tahu, kita dapat terus menerus mengevaluasi diri dari
segala kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan.
Bab
III
Penutup
A. Kesimpulan
Maka
sudah selazimnya menjadi kewajiban bagi seorang muslim terhadap dirinya untuk
melakukan muhâsabah an-nafsi 'intropeksi diri', yaitu menghitung-hitung dirinya atas tahun dan
hari-hari yang telah ia lalui. Apa yang telah ia perbuat semasa itu, dan keuntungan
apa yang peroleh, kerugian apa yang ia derita.
Seperti
apa yang dilakukan oleh seorang bisnisman yang menginginkan kesuksesan dengan
modalnya pada setiap tahunnya, ia menghitung-hitung kembali perdagangannya,
berapa modal yang telah ia keluarkan, berapa pemasukannya, di mana ia mengalami
kerugian dan apa masalahnya, dan di mana keuntungannya, berapa besar
keuntungannya dari pada kerugiannya, ketika kerugiannya lebih besar dari pada
keuntungannya maka ia menjadi sangat menyesal sekali dan mengalami kesedihan
yang luar biasa, dan sebaiknya ketika keuntungannya lebih besar dari pada
kerugiannya maka ia merasa senang dan
bergembira sekali, untuk selanjutnya ia
melakukan kalkulasi bisnisnya kembali, memang dan membuat schedule untuk tahun
berikutnya.
B. Saran
Semoga
Kita semua dapat menjadi seorang
mu’min yang beruntung atas segala yang telah diberikan-Nya. Dan semoga
kita mampu memanfaatkan waktu yang telah Ia berikan dengan sebaik-baiknya.
Karena, sang waktu tak akan pernah mengembalikan dirinya yang sudah terlampau
lalu.
Daftar Pustaka
Al-Qasim,
Abdul Malik. 2006. Waktu Nafas Yang Takkan Kembali. Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar
Rendusara,
Muh. Khoiruddin. 2010. Urgensi Waktu Dan Muhasabah. Islamhouse.com
Hanifan,
Rahman. 2008. Muslim Tangguh. Qudsi Media
http://mimbarjumat.com/archives/464.htm
http://www.kaskus.us/.../...htm
http://www.nurulilmi.com/baiti/407-pemanfaatan-waktu-yang-ideal.html
http://rajin.blogdetik.com/2011/11/19/peranan-waktu.htm
http://www.studygs.net/indon/timman.htm
http://www.akuinginsukses.com/66-kutipan-manajemen-waktu-terbaik.htm
http://artikata.com/arti-356458-waktu.html
http://www.gaulislam.com/waktu.htm
http://www.gaulislam.com/relativitas-waktu.htm
http://www.scribd.com/doc/28180544/Manajemen-Waktu-Dalam-Pandangan-Islam-New.htm